Primary tabs

Pemanfaatan IPAH Sebagai Solusi Kekurangan Air Bersih di Desa Saing

Body: 

Selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Saing, mahasiswa menghadapi tantangan besar terkait kekurangan air bersih akibat musim kemarau. Hal tersebut mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari warga dan meningkatkan urgensi untuk mencari solusi jangka panjang.

Mahasiswa KKN segera menyadari dampak serius dari krisis air ini terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. Mereka mengamati bagaimana kekurangan air memengaruhi tidak hanya kebutuhan konsumsi, tetapi juga kegiatan perkebunan dan kebersihan.

Dalam upaya untuk membantu, mahasiswa mulai melakukan survei dan studi tentang potensi solusi. Mereka mengajukan ide pemanfaatan instalasi pemanen air hujan sebagai alternatif untuk menyediakan pasokan air yang lebih stabil dan bersih. Namun, implementasi ide tersebut tidak tanpa kendala. Mereka harus menghadapi tantangan logistik dan teknis, termasuk keterbatasan anggaran dan kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak.

Pada 8 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) memperkenalkan sistem instalasi pemanen air hujan (IPAH) sebagai solusi inovatif yang diharapkan mampu menyediakan sumber air yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat desa yang selama ini bergantung pada pasokan air yang terbatas. Sistem yang dirancang harapannya mampu menangkap dan menyimpan air hujan, sehingga memberikan pasokan air yang lebih andal dan berkelanjutan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. “Banyak masyarakat yang masih hanya menampung air hujan tanpa mengetahui bagaimana cara yang efektif untuk memanfaatkan dan menyaringnya agar bisa digunakan sebagai sumber air bersih," ungkap salah satu warga Desa Saing, Ibu Pahnilah.

Proyek ini tidak hanya memberikan solusi praktis bagi masalah kekeringan, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Dukungan dan keterlibatan mahasiswa dalam inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang menghadapi tantangan serupa.

Desa yang terbiasa bergantung pada sumur dan sumber air lokal, mengalami penurunan drastis dalam pasokan air dampak kemarau. Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa KKN memperkenalkan Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH) sebagai solusi inovatif. Mereka menyarankan agar sistem ini diintegrasikan dalam perancangan anggaran desa tahun depan.

Harapan besar dari mahasiswa bahwa sistem instalasi pemanen air hujan dapat diimplementasikan dengan baik oleh masyarakat desa. Dengan sinergi antara masyarakat desa dan pemerintah, kita dapat menciptakan akses yang lebih baik terhadap air bersih, mengurangi ketergantungan pada sumber air yang tidak berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

Melalui IPAH, diharapkan desa dapat memanfaatkan air hujan secara efektif, sehingga mengurangi ketergantungan pada sumber air yang semakin menipis dan meningkatkan ketahanan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga. Penggunaan IPAH diharapkan juga menjadi langkah awal menuju solusi jangka panjang yang berkelanjutan dan dapat diandalkan. Ini adalah langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau dan sehat bagi kita semua IPAH menjadi sistem yang dirancang untuk mengumpulkan, mengolah, dan memanfaatkan air hujan, dan dapat dipasang di rumah-rumah warga atau fasilitas komunal. Sistem ini menawarkan solusi berkelanjutan yang dilakukan di rumah masing-masing atau dalam fasilitas komunal memberikan banyak keuntungan, termasuk pengurangan ketergantungan pada sumber air konvensional dan pengelolaan sumber daya air yang lebih efisien.

Gerakan pemanen air hujan menjadi salah satu upaya yang sesuai dengan Sustainable Development Goals No. 6 tentang ketahanan ketersediaan air bagi seluruh masyarakat secara berkelanjutan, untuk lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam secara lebih optimal.

Hal menarik lainnya adalah disampaikan juga bahwa IPAH telah menerima sertifikat paten terbaik, menandakan bahwa sistem ini telah diakui secara resmi atas inovasi dan efektivitasnya. Sertifikat paten ini menunjukkan bahwa IPAH memiliki desain dan teknologi yang unik serta memberikan manfaat yang signifikan dalam pengelolaan air. Pada tahun 2016 mendapat penghargaan dari UGM untuk kategori “Layak Paten Terbaik” dan di tahun 2020 mendapat penghargaan dari UGM untuk kategori “Paten Terbaik”.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang IPAH, termasuk bagaimana cara kerjanya dan manfaatnya secara rinci, mahasiswa KKN menyediakan leaflet dan modul IPAH yang bisa membantu memberikan informasi tambahan atau menjelaskan aspek-aspek tertentu dari teknologi ini, harapannya pengenalan IPAH ini dapat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.

Sumber: 
babelpos.id
Penulis: 
babelpos.id