Sungailiat - Ditengah tekanan ekonomi global dan bayang-bayang inflasi yang mengancam daerah, Pemerintah Kabupaten Bangka menetapkan Propemperda Tahun 2026 dan menyampaikan Pendapat Akhir Fraksi Raperda APBD 2026 melalui rapat paripurna yang berlangsung tegang namun penuh kehati-hatian. Keputusan strategis ini menjadi penentu arah pembangunan Bangka di tahun mendatang.

Bupati Bangka, Fery Insani, S.E., M.M., dalam rapat paripurna Penetapan Propemperda tahun 2026 dan penyampaian pendapat akhir Fraksi Raperda APBD TA. 2026 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kab. Bangka, Sabtu (29/11/25) menjelaskan bahwa penyusunan Propemperda 2026 dan APBD 2026 memuat program rutin tahunan serta kelanjutan program yang belum terselesaikan pada tahun sebelumnya.

Ia menegaskan bahwa kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian membuat pemerintah daerah harus mengambil langkah kebijakan yang lebih terukur dan berhati-hati.

Bupati juga menguraikan bahwa tantangan inflasi, dinamika harga komoditas, dan tekanan ekonomi nasional menjadi faktor utama yang memengaruhi proyeksi pendapatan daerah tahun 2026.

Fery menambahkan bahwa optimalisasi pendapatan khususnya dari PBB dan prioritas pada sektor kesehatan, pendidikan, serta infrastruktur tetap menjadi perhatian pemerintah demi menjaga stabilitas fiskal dan kesejahteraan masyarakat.

"Demikian yang dapat saya sampaikan. Pembacaan ringkas Propemperda tahun 2026 dan penetapan pendapatan serta belanja tahun 2026 akan menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan kita pada tahapan kegiatan terkontrak berikutnya dimana transfer belanja daerah akan kita laksanakan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat," tutupnya.