Primary tabs

PT BAA Perkenalkan Sagu Sebagai Bahan Pangan Terbaik Dunia ke Peserta ICOSEAT 2022

Body: 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Para peserta Internasional Conference On Sustainable Environment, Agriculture And Tourism (ICOSEAT) Tahun 2022 dari 11 negara mengunjungi PT Bangka Asindo Agri (BAA), pabrik pembuatan tepung tapioka dan sagu di Kelurahan Kenanga Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (23/07/2022).

Dalam kegiatan ini para peserta ICOSEAT dipimpin Ketua Pelaksana, Chandra Setyawan disambut langsung Owner PT BAA, Fidrianto alias Abo.
Para peserta diajak mengelilingi proses pengolahan ubi/singkong dan pohon sagu rumbia hingga menjadi produk tepung tapioka dan sagu, juga proses pengolahan limbah hingga menjadi biogas dan listrik.

Setelah itu para peserta juga diajak mencicipi produk olahan sagu, yakni mie instan Sago Mee berbagai varian rasa, juga disediakan bazar produk kue kering (cookies) dari UMKM binaan PT BAA.

Usai melaksanakan paparan dan diskusi, para peserta ICOSEAT ikut memberikan tandatangan dukungan untuk mendukung produk sagu sebagai bahan pangan yang terbaik di dunia.
Ketua Panitia Pelaksana ICOSEAT, Chandra Setyawan mengatakan kunjungan lapangan ke PT BAA ini dipilih karena sangat menarik, yaitu di mana mengolah ubi dan pohon sagu menjadi tepung tapioka dan sagu.

"Mungkin baru di PT BAA saja di Indonesia, bahkan dunia yang bisa mengolah dua produk sekaligus sehingga para peserta kita ajak ke pabrik ini," kata Chandra.
Diakuinya respon para peserta, terutama yang berasal dari luar negeri mengakui ini merupakan pengalaman pertama yang baru mereka temui di sini, sebab mereka bisa belajar tentang sagu dan produk olahannya karena sagu bagi orang luar negeri dianggap hal yang masih asing atau baru.
"Tadi mereka melihat mulai dari pengolahan raw material, mesin-mesinnya hingga proses menjadi tepung, juga belajar manajemen pengolahan limbah menjadi biogas dan energi listrik, hal ini sangat menarik dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia," ungkap Chandra.

Ditambahkannya, usai kegiatan ini para peserta akan diajak ke kampung reklamasi Air Jangkang Kecamatan Merawang untuk belajar penanaman pohon sagu di lahan bekas penambangan timah.

"Tentunya ada proses pengolahan lahan bekas tambang timah ini supaya bisa menjadi subur kembali untuk bisa ditanami tanaman yang produktif kembali untuk pertanian," kata Chandra.
Sementara itu Owner PT BAA, Fidrianto mengatakan kedatangan tamu peserta ICOSEAT 2022 ini sedikit berbeda karena pesertanya dari dalam dan luar negeri.
"Di mana background peserta rata-rata para akademisi, instruktur, para peneliti dan scientist dalam dan luar negeri, tentunya hal ini membuat saya sangat bangga apalagi saya juga menjadi salah satu keynote speaker dalam kegiatan ICOSEAT 2022 di Hotel Tanjung Pesona Sungailiat," kata Abo, sapaan akrab Fidrianto.

Diungkapkannya, dalam kegiatan ini merupakan momen yang baik bagi kita untuk memperkenalkan produk tepung tapioka dan sagu dari bahan baku ubi/singkong dan pohon sagu yang merupakan alternatif bahan pangan lokal yang akan berkontribusi bagi sumber pangan nasional dan dunia.
"Kita percaya suatu saat dengan potensi sumber sagu dari Indonesia, khususnya dari Pulau Bangka ini akan berjuang untuk menjadikan sagu sebagai salah satu sumber pangan dunia, karena sagu merupakan sustainable food for a better world," jelas Abo, putra asli Kabupaten Bangka yang saat ini merupakan ahli tepung dunia.

Diakuinya para peserta ICOSEAT ini sangat tertarik dengan hasil kunjungan ke PT BAA, di mana mereka meminta nomor kontak untuk bisa berhubungan kembali lebih lanjut.

"Mereka melihat dan sangat tertarik karena dari pengelolaan sistem kita yang dari awal keberadaan pabrik PT BAA ini sudah terkonsep sustainable sesuai tema ICOSEAT, sistem ekonomi, recycle water, energi terbarukannya, semua sistem sudah terintegrasi sehingga menarik perhatian mereka dari universitas dalam dan luar negeri ini," kata Abo.

Dilanjutkannya, memang semula mereka tidak percaya dan akhirnya ikut merasa bangga ternyata di Pulau Bangka ini ada pabrik yang sudah terintegrasi dengan baik seperti ini, sehingga produk sagu ini dengan bangga kita perkenalkan kepada dunia.

"Inovasi ke depan akan terus dikembangkan, kita lihat sektor UMKM saat ini juga ikut berkembang dengan produk olahan berbahan sagunya, tadi saya lihat para peserta khususnya dari luar negeri tadi ikut membeli produk cookies UMKM binaan PT BAA yang dijual di bazaar, ini tidak kita berikan secara gratis mereka beli sendiri," ungkap Abo.

Sumber: 
Bangka Pos
Penulis: 
Edwardi