Primary tabs

Pj Bupati Jantani Ali Pimpin Rakor Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Bangka

Body: 

Sungailiat – Pemerintah Kabupaten Bangka Melaksanakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2025, bertempat di Ruang Pertemuan Parai Tenggiri Kantor Bupati Bangka, Selasa (03/06/2025).

Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi untuk mencapai penurunan stunting yang ada di kabupaten Bangka. Rakor Stunting tahun 2025 hari ini sebagai hasil dari evaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting dari tingkat desa sampai tingkat kecamatan.

Pj. Bupati Bangka jantani Ali dalam arahannya mengatakan, kasus stunting ini sebenarnya bukan hanya dari makanan saja tapi pasti ada faktor faktor lainnya. Maka dari itu perlunya peran kita bersama dalam mengatasi kasus stunting ini.

“saya menganggap yang paling berperan dalam hal seperti ini adalah perangkat desa. Saya minta rapat ini bukan berstrategi secara teknis saja, tapi pakailah hati nurani kita kalau kita memang murni untuk mengentaskan stunting ini, jadi apa yang kita kerjakan itu bermakna dan berhasil guna”, ucap jantani.

“dalam mengentaskan stunting ini kita harus cari penyebabnya apa saja, sehingga setelah kita identifikasi penyebabnya maka kita lakukan pengobatan kepada anaknya, orang tuanya atau ke kehidupan soasialnya”, ujarnya.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lia Anggraini menuturkan bahwa kegiatan ini sudah kita rencanakan tahun 2024 akan kita laksanakan sebanyak 4 kali di tahun 2025 ini.

Untuk tahap awal Rakor ini butuh mengevaluasi terlebih dahulu bagaimana capaian kerja program yang telah dilaksanakan di tahun 2024. Sehingga baru bisa membuat program baru di tahun 2025, karena memang penanganan stunting ini tidak mudah menurunkan angka yang telah ada karena butuh proses yang panjang bahkan bertahun.

“Anak anak yang mengalami stunting itu butuh waktu yang panjang untuk memulihkan kondisi tubuhnya untuk lepas dari stunting, tidak bisa langsung pulih kembali kesehatannya ketika kita beri asupan bergizi jadi semuanya harus imbang. Jadi ini perlu kerja keras kita semua”, ucap Lia.

Menurut data terbaru tahun 2025 dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bangka terdapat 258 balita yang mengalami kasus stuntuing yang terdapat di delapan kecamatan kabupaten bangka, dimana dengan jumlah terbanyak kasus stunting terdapat di Kecamatan Mendo barat.

Sumber: 
DINKOMINFOTIK Kab. Bangka
Penulis: 
Dolly