Bakam, Bangka (Agustus 2025) – Literasi kesehatan masih menjadi tantangan utama di Desa Bukit Layang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka. Menanggapi hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) hadir selama 50 hari, mulai dari 20 Juni hingga 8 Agustus 2025, dengan membawa serangkaian program edukasi kesehatan yang menyasar semua kalangan, dari anak-anak sekolah hingga lansia. Program dirancang secara interaktif dan sederhana agar mudah diterima oleh masyarakat.
Berdasarkan hasil observasi awal, masih banyak warga yang mengonsumsi makanan instan, tidak rutin memeriksakan kesehatan, dan kurang menyadari pentingnya menjaga kebersihan serta kesehatan mulut. Meski angka stunting tergolong rendah, kasus diabetes dan TBC menjadi sorotan, ditambah rendahnya kesadaran akan kesehatan reproduksi, terutama di kalangan remaja perempuan. Hal ini mendorong mahasiswa KKN untuk fokus pada pola makan sehat, pencegahan TBC, serta edukasi tentang kesehatan reproduksi dan sanitasi.
Rangkaian edukasi kesehatan meliputi pembuatan mural edukatif di Posyandu Wijaya Kusuma, yang menyampaikan pesan-pesan penting seputar ASI eksklusif, pola hidup sehat, serta kebersihan dan sanitasi lingkungan. Edukasi berlanjut dengan sosialisasi penyakit tuberkulosis (TBC) kepada warga, menggunakan pendekatan yang sederhana agar mudah dipahami dan mampu mendorong kesadaran akan pentingnya deteksi dini serta pengobatan yang tepat. Di tingkat sekolah dasar, mahasiswa menggelar kampanye “Ayo Makan Sehat” di SDN 1 Bakam dan SDN 10 Bakam, untuk menanamkan kebiasaan konsumsi makanan bergizi sejak dini. Selain itu, kegiatan senam sehat bersama warga Dusun Sidomulyo menjadi ajang untuk mengajak masyarakat beraktivitas fisik sekaligus mempererat hubungan antarwarga, yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan bagi lansia. Tak kalah penting, mahasiswa juga memperkenalkan program “Red Flags Sistem Reproduksi” kepada siswi SMPN 2 Bakam, guna meningkatkan pemahaman remaja perempuan tentang menstruasi, kebersihan organ reproduksi, serta risiko pernikahan dini.
Seluruh program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa dan antusiasme tinggi dari masyarakat. Dampaknya mulai terlihat dari meningkatnya kesadaran warga terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan mulai berubahnya kebiasaan sehari-hari. Diharapkan, edukasi yang telah diberikan dapat terus diterapkan secara mandiri oleh masyarakat dan menjadi titik awal terciptanya pola hidup sehat yang berkelanjutan di Desa Bukit Layang.
“Dari keluarga yang sehat, akan terbentuk masyarakat yang sehat.”— Mahasiswa KKN-PPM UGM 2025
- 13 reads