Bakam, Bangka (Agustus 2025) Berkomitmen untuk mencetak generasi masa depan yang unggul, tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar serangkaian program pendidikan inovatif di Kecamatan Bakam. Intervensi ini dirancang untuk menjawab tantangan dunia pendidikan modern, dengan fokus utama pada peningkatan kreativitas, wawasan kebangsaan, dan kemampuan memecahkan masalah. Melalui observasi dan diskusi dengan para pendidik, tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) mengidentifikasi beberapa area yang memerlukan sentuhan baru. Di antaranya adalah metode pembelajaran yang perlu lebih interaktif, rendahnya motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan, serta minimnya bekal keahlian berpikir kritis dan sistematis yang penting untuk masa depan. Menjawab tantangan tersebut, intervensi utama difokuskan pada pembekalan keahlian di tingkat menengah. Di SMPN 2 Bakam, mahasiswa menggelar program ‘Sekolah Impian’. Dengan menggunakan pendekatan design thinking, siswa tidak hanya menjadi objek pembelajaran, tetapi juga subjek yang aktif merancang solusi. Mereka dilatih mengidentifikasi masalah di lingkungan sekitar, menganalisisnya, dan menciptakan prototipe solusi inovatif, sebuah proses yang mengasah nalar kritis dan kreativitas mereka secara mendalam.
Di tingkat sekolah dasar, semangat belajar dipicu melalui metode yang lebih menyenangkan. Di SDN 10 Bakam, diperkenalkan permainan edukatif “Guess the Prov”. Melalui kompetisi yang seru, siswa diajak mengenal provinsi dan budaya Indonesia, yang secara efektif meningkatkan keaktifan dan kerja sama tim. Sementara itu, di SDN 1 Bakam, siswa diajak dalam program “Peta Ajaib dan Petualangan Cita-Cita Pendekar Kecil” untuk menanamkan wawasan kebangsaan dan memantik keberanian mereka untuk memiliki mimpi besar. Rangkaian program edukatif yang berjalan dari 20 Juni hingga 8 Agustus 2025 ini dilengkapi pula dengan perhatian pada aspek pendukung. Untuk memastikan siswa dapat belajar dengan tenang, aspek keselamatan fisik diperhatikan melalui pembuatan zebra cross di depan gerbang SDN 1 Bakam dan SDN 10 Bakam, yang sebelumnya tidak memiliki marka jalan.
Secara keseluruhan, program-program ini berhasil menciptakan ekosistem belajar yang lebih dinamis dan memberdayakan. Siswa tidak hanya menerima pengetahuan, tetapi juga diasah keterampilannya, dipupuk wawasannya, dan dinyalakan semangatnya untuk meraih masa depan yang lebih baik. "Pendidikan sejati tidak hanya mengisi kepala dengan pengetahuan, tetapi juga membuka wawasan, menanamkan cita-cita, dan mengasah kemampuan untuk berkarya. Itulah fondasi yang ingin kami bangun bersama para siswa di sini," ungkap koordinator mahasiswa klaster KKN UGM.
- 21 reads